BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Myasthenia
Gravis adalah kelemahan otot yang parah dan
merupakan salah satu kelainan imun bawaan yang cukup langka. Di Amerika
prevalensi penyakit ini adalah 2 dari setiap 1.000.000 penduduk. Namun,
akhir-akhir ini prevalensi meningkat, terutama di Amerika Serikat, yang
berkisar antara 0,5-14,2 kasus per 100,000 orang. Sedangkan di dunia, miastenia
gravis mempengaruhi sekitar 400 per 1 juta orang.
Sindrom
klinis ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1600. Pada akhir tahun 1800-an,
miastenia gravis mulai dibedakan dari kelemahan otot akibat paralysis bulbar.
Pada tahun 1920, seorang dokter yang menderita miastenia gravis merasa ada
perbaikan sesudah ia meminum obat efedrin yang ditujukan untuk mengatasi kram
menstruasi. Akhirnya pada tahun 1934 Mary Walker, seorang dokter dari Inggris,
melihat adanya gejala-gejala yang serupa antara miastenia gravis dan keracunan
kurare. Mary Walker menggunakan antagonis kurare yaitu fisostigmin untuk
mengobati miastenia gravis dan ternyata ada kemajuan-kemajuan yang nyata.