Sabtu, 17 Mei 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MIASTENIA GRAVIS

Diposting oleh Unknown di 21.13 1 komentar

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Myasthenia Gravis adalah kelemahan otot yang parah dan merupakan salah satu kelainan imun bawaan yang cukup langka. Di Amerika prevalensi penyakit ini adalah 2 dari setiap 1.000.000 penduduk. Namun, akhir-akhir ini prevalensi meningkat, terutama di Amerika Serikat, yang berkisar antara 0,5-14,2 kasus per 100,000 orang. Sedangkan di dunia, miastenia gravis mempengaruhi sekitar 400 per 1 juta orang.
Sindrom klinis ini dikemukakan pertama kali pada tahun 1600. Pada akhir tahun 1800-an, miastenia gravis mulai dibedakan dari kelemahan otot akibat paralysis bulbar. Pada tahun 1920, seorang dokter yang menderita miastenia gravis merasa ada perbaikan sesudah ia meminum obat efedrin yang ditujukan untuk mengatasi kram menstruasi. Akhirnya pada tahun 1934 Mary Walker, seorang dokter dari Inggris, melihat adanya gejala-gejala yang serupa antara miastenia gravis dan keracunan kurare. Mary Walker menggunakan antagonis kurare yaitu fisostigmin untuk mengobati miastenia gravis dan ternyata ada kemajuan-kemajuan yang nyata.

PENGEMBANGAN PROGRAM DOKUMENTASI: CCCS (CLINICAL CARE CLASSIFICATION SYSTEM)

Diposting oleh Unknown di 19.36 0 komentar
CCCS merupakan salah satu sistem pendokumentasian didesain untuk
mengidentifikasi elemen praktik keperawatan. Praktik keperawatan ini mulai dari
mengkaji, mendokumentasikan, mengkode, mengklasifikasi, menelusuri dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan kepada yang dikembangkan oleh Dr. Virginia
Saba dan para koleganya pada tahun 1988-1991 di Georgetown University School of
Nursing. Clinical Care Classification System ( CCCS ) , sebelumnya Home Health Care
Classification ( HHCC ) yang awalnya diciptakan untuk mendokumentasikan asuhan
keperawatan kesehatan rumah dan pengaturan rawat jalan.
 Dalam jurnal yang telah kami temukan, sistem CCC khusus dirancang sebagai
sistem informasi klinis untuk memfasilitasi dokumentasi keperawatan pada proses
perawatan. Beberapa rumah sakit di Indonesia sudah mulai menggunakan sistem CCCS
misalnya pada RSUD Banyumas. CCCS yang standar digunakan oleh berbagai negara
dapat dilihat di link www.sabacare.com yang secara umum menganalisa dari awal
pengkajian sampai dengan outcomes.

 

Suhariyati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea